] NYEPI KALI INI AKAN BERBEDA, OGOH-OGOH BERBAU PENYINDIRAN TOKOH-TOKOH POLISTIS SUDAH DILARANG | LEADER IN 365 DAYS'

Pages

Subscribe:

Recent Comment

Indonesian Blogger

Banner iskaruji dot com

Minggu, 11 Maret 2012

NYEPI KALI INI AKAN BERBEDA, OGOH-OGOH BERBAU PENYINDIRAN TOKOH-TOKOH POLISTIS SUDAH DILARANG


Sobat gema loka, tahu nggak ,,,,, kalo NYEPI KALI INI AKAN BERBEDA,  OGOH-OGOH BERBAU PENYINDIRAN TOKOH-TOKOH POLISTIS SUDAH DILARANG ? Umat Hindu Bali sebentar lagi akan merayakan Nyepi. Sehari sebelum hari raya Nyepi, biasanya umat Hindu Bali ramai-ramai mengarak ogoh-ogoh, patung yang dibuat dari bambu dan dibalut kertas dan kain, keliling kota. 

Ogoh-ogoh menyimbolkan keangkaramurkaan. Ia akan dilarung ke laut atau dibakar setelah diarak keliling kota. Soal ogoh-ogoh, ada aturan baru yang akan diterapkan tahun ini. Ketua Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB) Provinsi Bali, IB Gede Wiyana mengimbau kepada seluruh warga Bali yang membuat ogoh-ogoh agar tak membuat kreasi ogoh-ogoh yang bertentangan dengan simbol-simbol agama Hindu Bali.

Simbol ogoh-ogoh yang bertentangan dengan agama Hindu yang dimaksud Wiyana adalah ogoh-ogoh yang mengandung kritik sosial, menyerupai figur tertentu atau bernuansa SARA. Sebab sebelumnya pernah ada kreasi ogoh-ogoh yang menyerupai terpidana kasus korupsi pajak, Gayus Tambunan.

"Kami sama sekali tidak menginginkan jika ogoh-ogoh yang penuh dengan simbol agama Hindu disalahgunakan untuk hal-hal yang bisa menimbulkan konflik bernuansa SARA di Bali," ujar Wiyana di Denpasar, Senin 5 Maret 2012.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, tutur Wiyana, ada banyak ogoh-ogoh yang mengandung kritik sosial, menyerupai figur artis, tokoh politik, bahkan ada yang melecehkan agama tertentu.

Hal ini harus segera dicegah sedini mungkin agar tidak menimbulkan salah tafsir dan salah persepsi yang berdampak pada pergeseran sosial, baik antar-umat beragama maupun antar-suku dan ras di Bali.

"Kreatifitas itu boleh-boleh saja, tapi harus tetap memperhatikan makna dari semua simbol-simbol tersebut. Apakah sudah sesuai dengan simbol agama atau tidak," ucap Wiyana.

Selain itu, Wiyana juga mengimbau agar seluruh warga Bali atau penganut Hindu agar tetap menjalankan dan merayakan catur brata penyepian dengan baik.

"Biasanya yang menimbulkan konflik itu orang Bali sendiri seperti konflik tapal batas antardesa adat atau banjar. Bahkan konflik saat pawai ogoh-ogoh berlangsung," ujarnya. Hal-hal ini juga yang harus diantisipasi saat Nyepi.

Apa tanggapan anda tentang hal ini ? silahkan tulis comment anda di bawah,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika terdapat pertanyaan/kurang faham/sanggahan/dsb, bisa meninggalkan comment!

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
lamongan, jawa timur, Indonesia