] ID,EGO,DAN SUPER EGO | LEADER IN 365 DAYS'

Pages

Subscribe:

Recent Comment

Indonesian Blogger

Banner iskaruji dot com

Jumat, 04 November 2011

ID,EGO,DAN SUPER EGO




tahu gak, sobat muda logika? apa itu id,ego, dan super ego? ah, masak ga; tau sih? payah! (siit....  padahal sy sendiri juga g' tahu hahahahah!) langsung ajha disimak biar g' bikin orang penasaran!
Teori ID, EGO, SUPEREGO (Sigmund Freud)


Salah satu bagian terpenting dari suatu organisme adalah sistem saraf yang memiliki karakter yang sangat peka terhadap apa yang dibutuhkannya. Ketika manusia lahir, sistem sarafnya hanya sedikit lebih baik dari binatang, itulah yang dinamakan ID. Sistem saraf sebagai id, bertugas menerjemahkan kebutuhan satu organisme menjadi daya-daya motivasional yang disebut dalam bahasa Jerman sebagai triebe, yang dapat diterjemahkan sebagai insting atau nafsu. Freud juga menyebutnya dengan kebutuhan. Penerjemahan dari kebutuhan menjadi keinginan ini disebut proses primer.
ID bekerja sejalan dengan prinsip prinsip kenikmatan, yang bisa dipahami sebagai dorongan untuk selalu untuk memenuhi kebutuhan dengan serta-merta. Contohnya, bayi yang sedang lapar, akan menangis sejadi-jadinya. Bayi tidak tahu apa yang dia inginkan dalam pengertian orang dewasa; dia hanya tahu bahwa dia menginginkannya dan itu harus dipenuhi saat itu juga. Dalam konsep freudian, si bayi tadi adalah id yang murni. ID sebenarnya tidak lain adalah dari representasi psikis kebutuhan-kebutuhan biologis.
Organisme juga punya lapisan pikiran yang lain, yaitu alam sadar, yang terpancang kuat ke dunia nyata melalui indra. Di dalam alam sadar ini, selama bertahun tahun pertama kehidupan seorang bayi, sebagai it(benda) berubah menjadi I(aku), sebagian id berubah menjadi ego(aku).
Ego menghubungkan organisme dengan realitas dunia melaui alam sadar yang dia tempati, dan dia mencari objek-objek untuk memuaskan keinginan dan nafsu yang dimunculkan oleh id untuk merepresentasikan apa yang dibutuhkan organisme. Proses penyelesaian ini disebut proses sekunder. Tidak seperti id, ego bekerja dengan prinsip-prinsip realitas, artinya dia memenuhi kebutuhan organisme berdasarkan objek-objek yang sesuai dan dapat ditemukan dalam kenyataan. Ego merepresentasikan kenyataan dan sampai tingkat tertentu, juga merepresentasikan akal.
Ketika ego, berusaha membuat id(atau organisme) tetap senang, di sisi lain dia juga mengalami hambatan yang ada di dunia nyata. Sering dia menemukan objek-objek yang menghalanginya mencapai tujuan. Ego akan tetap mencatat apa-apa yang menghalangi dan sekaligus mengingat apa-apa yang memuluskan jalannya mencapai tujuan. Kembali ke konsep bayi tadi, ego si bayi akan melacak apa yang membuat dia mendapat “pujian” atau “hukuman” dari dua objek dunia yang dekat dengannya yaitu dengan orangtuanya.
Segala objek yang mendukung atau menghalangi dikenal dengan superego. Ada dua aspek superego: pertama adalah nurani (conscience), yang merupakan internalisasi dari hukuman atau peringatan. Kedua adalah ego ideal, yang berasal dari pujian dan contoh-contoh positif yang diberikan kepada anak-anak. Nurani dan ego ideal mengkomunikasikan syarat-syarat mereka terhadap ego dengan perasaan mereka seperti rasa bangga, rasa malu, dan rasa bersalah.
Secara sederhana dapat dijabarkan bahwa id adalah energi atau dorongan alam bawah sadar, misalnya insting, dan nafsu. Sedangkan ego, merupakan energi sadar, seperti hasrat untuk pemenuhan kebutuhan dalam dunia kenyataan. Ego terjadi setelah id melakukan reaksi. Dan superego adalah penyeimbang untuk id dan ego, supaya tidak terjadi saling dominan. Contohnya psikopat, dorongan id lebih dominan dari pada ego
nah, kalau kita udah tahu, giliran kita untuk mengamalkannya, heheheh, sok zes!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika terdapat pertanyaan/kurang faham/sanggahan/dsb, bisa meninggalkan comment!

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
lamongan, jawa timur, Indonesia