] AJANG BOY AND GIRL BAND INDONESIA DAPAT SIMPATI SEKALIGUS EMPATI | LEADER IN 365 DAYS'

Pages

Subscribe:

Recent Comment

Indonesian Blogger

Banner iskaruji dot com

Selasa, 24 Januari 2012

AJANG BOY AND GIRL BAND INDONESIA DAPAT SIMPATI SEKALIGUS EMPATI

 
Selamat sore sob, dalam mengawali sore hari yang dingin kali ini, admin pengend share tentang  AJANG BOY AND GIRL BAND INDONESIA DAPAT SIMPATI SEKALIGUS EMPATI. yah ni dia salah satu peserta BGBI yakni SUNNI, yang mana dapet perhatian penuh dari
pihak sekolahnya.  Berawal dari hobi menyanyi sambil berolah gerak, Vida, Rina, Laila, Oya, Fita, Luli, Ayi’, dan Dita kini malah jadi kebanggan masyarakat Jatim. Aksi murid-murid SMA Negeri 1 Sidayu Gresik yang tergabung dalam girlband bernama Sunni itu melenggang di 4 Besar Boy-Girlband yang tayang di SCTV tiap Sabtu-Minggu.

Sunni sebetulnya beranggotakan sembilan orang. “Sun itu artinya matahari, ‘n’ kami ambil dari nine karena kami bersembilan, dan i itu kan akhiran yang selalu identik dengan cewek,” tutur Oya kepada Surya, Senin (16/1) sore.

Namun, Ayu, salah satu personel Sunni tak bisa ikut ke Jakarta karena kondisi tubuhnya gampang sakit. “Orangtuanya khawatir. Karena di Jakarta kami nanti pasti menghadapi latihan setiap hari. Akhirnya demi kebaikan Ayu juga kami relakan dia tidak ikut,” ujar Oya.

Oya sempat was-was, berkurangnya jumlah personel ini bakal jadi masalah. Namun, nyatanya SCTV sebagai penyelenggara bisa memaklumi kondisi yang dialami Sunni dan tetap mengijinkan ke Jakarta meski kini personelnya 8 orang.

Menurut A Hamim Fitriyanto, siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Sidayu Gresik yang jadi pelatih Sunni sebelum ikut audisi Boy-Girl Band Indonesia (BGBI), kemampuan yang dimiliki teman-temannya itu bermula dari kegiatan ekstrakulikuler di sekolah mereka yang lalu mereka kembangkan sendiri. “Kami belajar sendiri dengan didampingi kakak kelas. Referensinya diambil dari internet dan kaset-kaset video,” kata Hamim.
Mereka hanya punya waktu seminggu untuk mempersiapkan diri ikut ajang penggalian bakat tersebut. “Latihan di sekolahan, mulai pulang sekolah pukul 13.30 hingga pukul 20.00 WIB selama satu Minggu,” imbuhnya.
Diakui Hamim dalam mempelajari dancer dan olah vokal cukup sulit untuk memadukannya. Padahal tuntutan sebuah boy-girlband kekuatan vokal harus tetap diutamakan, meski gerakan tubuh juga tak bisa dikesampingkan. Hasilnya? “Hal itu dapat dilihat dari gerak dan greget dalam setiap gerakan dan penampilan Sunni sekarang,” jelasnya tanpa bermaksud menyombongkan diri.

Sukses yang diraih Sunni lolos 5 Besar BGBI tak lepas dari dukungan sepenuhnya dari pihak sekolah. “Kami sangat optimis siswa-siswi mampu meraih pretasi teratas karena kemampuan yang dimiliki itu sebuah kemampuan dari masing-masing siswa, sehingga dapat berinovasi, serta berkreatifitas dalam setiap gerakan,” cetus Miftakhul Adhim, Wakil Kesiswaan SMA N 1 Sidayu.

Untuk melancarkan perjalanan Sunni di tengah ketatnya persaingan dukungan via SMS, pihak sekolah membangun komunikasi dengan seluruh alumni SMA N 1 Sidayu yang lulus sejak tahun 1986 hingga sekarang. Selain itu, dukungan dari Bupati Gresik Sambari Halim Radioanto beserta Wakil Bupati M Qosim, serta Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo juga berperan dalam memotivasi masyarakat Jatim untuk mengirim SMSnya demi kemenangan Sunni.

Diakui personel dukungan total pihak sekolah menjadi pemicu semangat mereka selama menjalani karantina. “Apa pun yang kami lakukan di sini (Jakarta), dan apa pun komentar positif pemirsa tentang kami selama ikut BGBI tentu tak sepenuhnya bisa sempurna tanpa dukungan sekolah. Karena itu kami bersyukur punya guru-guru yang memahami dan memberikan support penuh pada kami di sini,” papar Oya.

Murid kelas XII Bahasa ini mengaku dirinya dan teman-temannya sempat kepikiran dengan pelajaran yang mereka tinggal selama ikut BGBI. “Namun, ketika kami sempat pulang tahun baru kemarin diberi pencerahan oleh bapak ibu guru agar kami bisa profesional. Sesuatu yang dijalani dengan profesional pasti hasilnya bagus,” kisah Oya.
Karena itu, lanjut Oya, selama di Jakarta Sunni diminta fokus pada kompetisi yang tengah mereka jalani. ”Soal pelajaran bisa diikuti menyusul ketika ajang BGBI usai nanti,” imbuhnya. Toh, selama kompetisi berlangsung Sunni dan juga kontestan lain juga mendapat home schooling yang disiapkan SCTV untuk mengingatkan mereka terhadap sejumlah materi pelajaran yang sempat tertinggal. “Tiap Selasa dan Rabu kami diberi kesempatan ikut home schooling kok,” tegas Oya

yah, semoga lekas jadi juara!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika terdapat pertanyaan/kurang faham/sanggahan/dsb, bisa meninggalkan comment!

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
lamongan, jawa timur, Indonesia